Bismillahirrahmanirrahiim,
Sahabatku yg dirakhmati Allah Ta’Ala,
Jika istri/suamimu mengucapkan janji akan setia dan tidak akan berpaling darimu, kemudian belum kering bibirnya mengucapkannya tiba-tiba Ia sudah memandang kagum kepada perempuan/laki-laki lain di hadapanmu, apa yg akan engkau lakukan..? Marah, ngambek dan kesal kan…?
Sahabat, sadarkah kita bahwa seringkali kita sendiri “mengingkari” janji kita kepada Allah Ta’Ala..? Paling tidak lima kali sehari kita selalu mengucapkan janji kepada Allah Subhana hu Wa Ta’Ala. Ingatkah sahabat bahwa dalam salah satu doa Iftitah dalam sholat, kita selalu mengucapkan :
“Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah UNTUK ALLAH, Rabb semesta alam” (QS. Al An’Am (6) : ayat 162)
Namun, mengapa masih saja membaca kolom Astrology di majalah/Koran..? Atau memainkan aplikasi sejenis di Facebook. Padahal jelas-jelas itu perbuatan syirik (menduakan Allah). Mengapa pula setiap kegiatan dan usaha masih saja dilakukan untuk mencari pujian manusia bukan semata Ridho Allah..? Bukankah kita sudah berjanji bahwa hidup dan mati kita adalah untuk Allah… LILLAHI TA’ALA..??
Sahabatku, menangislah ketika membaca “janji” itu di hadapan Rabb-mu, sadarilah bahwa begitu banyak dosa-dosa kita karena masih lemah dan belum mampu mengemban janji seberat itu pada Rabb kita..
“Maka CELAKA lah bagi orang-orang yg sholat. (yaitu) Orang-orang yg lalai (tidak khusyuk & menunda) dari sholatnya. Orang-orang yg Riaa" (QS. AL MA'UN (107) : ayat 4 -6)
Sahabatku yg dikasihi Allah Ta’Ala,
Kita telah sama-sama pahami bahwa esensi dasar sholat itu adalah doa, sementara doa adalah permintaan. Mengapa ketika Dzat pemilik alam semesta ini memberikan kesempatan kepada kita untuk meminta kepada-NYA paling tidak lima kali dalam sehari tetapi masih saja ada sebagian dari kita yg sombong, tidak mengerjakannya dan melalaikan panggilanNYA…?
Sadarkah sahabat, ketika kita sholat sebenarnya kita sedang “berjumpa” dengan Rabb kita..? Ingatkah sahabat dalam doa Iftitah, kita selalu mengucapkan :
“Inni wajjahtu wajhiya lilladzi fatharassamawati wal ardhi…”
(Aku hadapkan wajahku kepada wajah Zat yg menciptakan langit dan bumi…) (QS. Al An’Am (6) : ayat 79)
Namun mengapa masih saja kita lalai ketika mengerjakan sholat…?
Astagfirullah Al Adziim…
Sahabatku… menangislah di hadapan Rabb-mu… Berderailah airmatamu tiap kali melafazkan bacaan sholatmu. Engkau sedang berdialog dengan Rabbmu, jika mata dzahirmu tidak mampu “melihat” NYA maka lihatlah DIA dengan mata batinmu.
“Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu dan sesungguhnya yg demikian itu SUNGGUH AMAT BERAT kecuali bagi orang-orang yg KHUSYU (yaitu) orang-orang yg meyakini bahwa mereka akan BERTEMU dengan RABB-nya dan bahwa mereka akan kembali pada-NYA” (QS. Al Baqarah (2) : ayat 45 & 46)
Sahabat, catatan sederhana ini sungguh adalah pengingat bagi diriku yg lemah dan lalai, semoga juga bermafaat bagi sahabatku yg membacanya… InsyaAllah.
Wassalam,
Cibubur 2 juni 2010
RINA SYARIF,
Yg lemah dan miskin ilmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar