Kunjungi Website kami di http://www.wartafokus.com

Selasa, 06 Juli 2010

Larangan Mengingkari Kebaikan Suami

Syaikh Salim bin 'Ied al-Hilali


Diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas r.a, bahwa Rasulullah saw. berkata dalam khutbah gerhana matahari, "Aku telah melihat neraka. Dan aku sama sama sekali tidak pernah melihat pemandangan seperti hari ini. Dan aku lihat kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita." Mereka bertanya, "Mengapa wahai Rasulullah?" "Karena kekufuran mereka," jawab beliau. Ada yang bertanya, "Apakah mereka kufur kepada Allah" Rasul menjawab, "Mereka mengkufuri suami dan mengkufuri kebaikannya. Seandainya engkau berbuat baik kepadanya selamanya kemudian ia melihat sesuatu yang tidak ia senangi ia akan berkata, "Aku tidak melihat kebaikan sedikit pun dari dirimu," (HR Bukhari [5197]).

Kandungan Bab:

1. Haram hukumnya mengkufuri (tidak berterimakasih atas) nikmat dan kebaikan serta mengingkarinya, khususnya dari isteri terhadap suaminya.
2. Mempertahankan perbuatan maksiat merupakan sebab turun dan dilipat gandakannya adzab. Sabda Nabi, "Seandainya engkau berbuat baik kepadanya sepanjang masa kemudian ia melihat sesuatu yang tidak ia senangi maka ia akan berkata, 'Aku tidak melihat kebaikan sedikitpun dari dirimu merupakan isyarat isi isteri keras kepala atau ia seperti orang yang tidak mau berterimakasih atas kebaikan suami."
3. Hadits ini merupakan dalil bagi ahlus Sunnah dalam pembagian kufur kepada kufur i'tiqadi dan kufur amali, sebagaimana yang sudah tidak samar lagi. Dan bahwasanya k hufur amali tidak mengeluarkan pelakunya dari agama, wallahua'lam.

Sumber: Diadaptasi dari Syaikh Salim bin 'Ied al-Hilali, Al-Manaahisy Syar'iyyah fii Shahiihis Sunnah an-Nabawiyyah, atau Ensiklopedi Larangan menurut Al-Qur'an dan As-Sunnah, terj. Abu Ihsan al-Atsari (Pustaka Imam Syafi'i, 2006), hlm. 3/33-37.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar