Kunjungi Website kami di http://www.wartafokus.com

Senin, 19 Juli 2010

Kufur Nikmat


Banyak orang tergelincir pada kekufuran, persoalannya bukan terletak pada dia kaya atau miskin.Di manapun dan kondisi apapun manusia berada,bila ia tidak ingat Allah maka dia sudah dikategorikan kufur alias lupa diri.
Kata pengangguran punya pekerjaan adalah nikmat betul dan karunia Allah. Tapi sebagian orang yang punya pekerjaan dan usaha justru melupakan Allah. Kesibukannya bekerja dan mengembangkan usaha membuat sulit sekali untuk sholat, sekalinya sholat dia berdiri dengan malas.Seolah-olah shalat jadi mengurangi jatah waktu untuk berbisnis. Jadilah Allah, urutan yang nomor sekian,Tuhan yang terlupakan..
Ini baru dari kacamata sholat…belum lagi kacamata hasil..
Maksudnya bila ditilik kembali Allahlah yang menjadikan kita bisa bekerja dan berusaha. Tapi setelah pekerjaan dan usaha kita menghasilkan, apa yang terjadi?
Allah menjadi tidak penting untuk dibagi hasil..
Setelah gajian, yang kita cari adalah kesenangan sendiri, keperluan sendiri. Jarang kita memerlukan untuk membagi dengan Allah yaitu dengan membagikan pada anak yatim, fakir miskin dan orang-orang yang Allah minta untuk diperhatikan. Bioskop, dunia hiburan, barang-barang yang kurang perlu..menjadi fokus terbesar, ketika ada uang hasil kerja & usaha. Bukan justru berusaha menyeimbangkan pengeluaran dan sedekah.
Marahkah Allah? Tidak..
Hanya saja ketika kita berlaku demikian,perlindungan Allah tidak kita dapatkan. Padahal dunia ini selalu berisi ketidakpastian dan perubahan. Kalaulah Allah sudah tidak mau memperhatikan,tidak mau melindungi, akan jadi apakah kita?
“ Katakanlah jika bapak-bapakmu,anak-anakmu,saudara-saudaramu,istrimu,keluargamu, harta kekayaan yang kamu peroleh, perniagaan yang kamu khawatir merugi,dan tempat tinggal yang kamu sukai, yang semua itu lebih kamu cintai daripada Allah dan RasulNya, dan dari berjuang di jalanNya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusanNya. Dan Allah tidak akan menunjuki kaum yang fasik.”
(At-Taubah : 24)
Sebenarnya, kita..bukanlah anak kecil lagi.. yang perlu diancam oleh gambaran neraka.. supaya mau taat.Tapi nyatanya kelebihan akal orang dewasa, justru sering mengabaikan, mensiasati setiap perintah & laranganNya. Mudah-mudahan kita semua bukan orang-orang yang termasuk kufur nikmat..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar