Hadith-Hadith Dha’if Tentang Fadhilat Surah Yasin
- In: Artikel pilihan
Surah Yasin sering dijadikan bacaan di pelbagai pertemuan dan kesempatan, seolah-olah Al-Qur’an itu hanyalah berisi surah Yasin saja. Dan kebanyakan orang membacanya memang kerana tergiur oleh fadhilat atau keutamaan surah Yasin daripada hadits-hadits yang banyak mereka dengar, atau menurut keterangan daripada guru mereka.
Al-Qur’an yang di wahyukan Allah adalah terdiri dari 30 juz. Semua surah daripada Al-Fatihah sehingga An-Nas, jelas memiliki keutamaan yang setiap umat Islam wajib mengamalkannya. Oleh karena itu sangat dianjurkan agar umat Islam sentiasa membaca Al-Qur’an.
Sebelum melanjutkan pembahasan, yang perlu dicamkan dan diingat daripada tulisan ini, adalah dengan membahaskan masalah ini bukan bererti penulis melarang atau mengharamkan membaca surah Yasin.
Sebagaimana surah-surah Al-Qur’an yang lain, surah Yasin juga harus kita baca. Akan tetapi di sini penulis hanya ingin menjelaskan kesalahan mereka yang menyandarkan tentang fadhilat dan keutamaan surah Yasin kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Selain itu, untuk menegaskan bahwa tidak ada tauladan daripada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca surah Yasin setiap malam Jum’at, setiap memulai atau menutup majlis ilmu, setiap memulai atau menutup majlis ilmu, ketika dan setelah kematian serta lain-lain.
Mudah-mudahan keterangan ini tidak akan membuat pembaca patah semangat, tetapi malah memotivasi untuk membaca dan menghafalkan seluruh isi Al-Qur’an serta mengamalkannya.
Hadith-hadith dha’if tentang fadhilat surah Yasin
Kebanyakan umat Islam membaca surat Yasin kerana sebagaimana dikemukakan di atas- fadhilat dan ganjaran yang disediakan bagi orang yang membacanya. Tetapi, setelah beberapa kajian dan penelitian terhadap hadith-hadith yang menerangkan fadhilat surat Yasin, didapati semuanya adalah lemah.
Perlu ditegaskan di sini, jika telah tegak hujjah dan dalil maka kita tidak boleh berdusta atas nama Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebab ancamannya adalah Neraka. (Hadits Riwayat Bukhari, Muslim, Ahmad dan lainnya).
Hadith dha’if dan maudhu’
Adapun hadith-hadith yang semuanya dha’if (lemah) dan atau maudhu’ (palsu) yang dijadikan dasar tentang fadhilah surah Yasin diantaranya adalah sebagai berikut :
1. “Artinya : Siapa yang membaca surah Yasin dalam suatu malam, maka ketika ia bangun pagi hari diampuni dosanya dan siapa yang membaca surah Ad-Dukhan pada malam Jum’at maka ketika ia bangun pagi hari diampuni dosanya”.(Ibnul Jauzi, Al-Maudhu’at, 1/247).
Keterangan : Hadith ini palsu.
Ibnul Jauzi mengatakan, hadits ini dari semua jalannya adalah batil, tidak ada asalnya. Imam Daruquthni berkata : Muhammad bin Zakaria yang ada dalam sanad hadits ini adalah tukang memalsukan hadits. (Periksa : Al-Maudhu’at, Ibnul Jauzi, I/246-247, Mizanul I’tidal III/549, Lisanul Mizan V/168, Al-Fawaidul Majmua’ah hal. 268 No. 944).
2. “Artinya : Siapa yang membaca surah Yasin pada malam hari kerana mencari keredhaan Allah, niscaya Allah mengampuni dosanya”.
Keterangan : Hadith ini lemah.Diriwayatkan oleh Thabrani dalam kitabnya Mu’jamul Ausath dan As-Shaghir dari Abu Hurairah, tetapi dalam sanadnya ada rawi Aghlab bin Tamim. Kata Imam Bukhari, ia munkarul hadith. Kata Ibnu Ma’in, ia tidak ada apa-apanya (tidak kuat). (Periksa : Mizanul I’tidal I:273-274 dan Lisanul Mizan I : 464-465).
3. “Artinya : Siapa yang terus menerus membaca surah Yasin pada setiap malam, kemudian ia mati maka ia mati syahid”.
Keterangan : Hadith ini palsu.
Hadith ini diriwayatkan oleh Thabrani dalam Mu’jam Shaghir dari Anas, tetapi dalam sanadnya ada Sa’id bin Musa Al-Azdy, ia seorang pendusta dan dituduh oleh Ibnu Hibban sering memalsukan hadith. (Periksa : Tuhfatudz Dzakirin, hal. 340, Mizanul I’tidal II : 159-160, Lisanul Mizan III : 44-45).
4. “Artinya : Siapa yang membaca surah Yasin pada permulaan siang (pagi hari) maka akan diluluskan semua hajatnya”.
Keterangan : Hadith ini lemah.
Ia diriwayatkan oleh Ad-Darimi dari jalur Al-Walid bin Syuja’. Atha’ bin Abi Rabah, pembawa hadith ini tidak pernah bertemu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam kerana ia lahir sekitar tahun 24H dan wafat tahun 114H.
(Periksa : Sunan Ad-Darimi 2:457, Misykatul Mashabih, takhrij No. 2177, Mizanul I’tidal III:70 dan Taqribut Tahdzib II:22).
5. “Artinya : Siapa yang membaca surah Yasin satu kali, seolah-olah ia membaca Al-Qur’an dua kali”. (Hadith Riwayat Baihaqi dalam Syu’abul Iman).
Keterangan : Hadith ini palsu.
(Lihat Dha’if Jamiush Shaghir, No. 5801 oleh Syaikh Al-Albani).
6. “Artinya : Siapa yang membaca surah Yasin satu kali, seolah-olah ia membaca Al-Qur’an sepuluh kali”. (Hadith Riwayat Baihaqi dalam Syu’abul Iman).
Keterangan : Hadith ini palsu.
(Lihat Dha’if Jami’ush Shagir, No. 5798 oleh Syaikh Al-Albani).
7. “Artinya : Sesungguhnya tiap-tiap sesuatu mempunyai hati dan hati (inti) Al-Qur’an itu ialah surah Yasin. Siapa yang membacanya maka Allah akan memberikan pahala bagi bacaannya itu seperti pahala membaca Al-Qur’an sepuluh kali”.
Keterangan : Hadith ini palsu.
Hadith ini diriwayatkan oleh At-Tirmidzi (No. 3048) dan Ad-Darimi 2:456. Di dalamnya terdapat Muqatil bin Sulaiman. Ayah Ibnu Abi Hatim berkata : Aku mendapati hadith ini di awal kitab yang di susun oleh Muqatil bin Sulaiman. Dan ini adalah hadith batil, tidak ada asalnya. (Periksa : Silsilah Hadith Dha’if No. 169, hal. 202-203) Imam Waqi’ berkata : Ia adalah tukang dusta. Kata Imam Nasa’i : Muqatil bin Sulaiman sering dusta.
(Periksa : Mizanul I’tidal IV:173).
8. “Artinya : Siapa yang membaca surat Yasin di pagi hari maka akan dimudahkan (untuknya) urusan hari itu sampai petang. Dan siapa yang membacanya di awal malam (petang hari) maka akan dimudahkan urusannya malam itu sampai pagi”.
Keterangan : Hadith ini lemah.
Hadith ini diriwayatkan Ad-Darimi 2:457 dari jalur Amr bin Zararah. Dalam sanad hadith ini terdapat Syahr bin Hausyab. Kata Ibnu Hajar : Ia banyak memursalkan hadits dan banyak keliru. (Periksa : Taqrib I:355, Mizanul I’tidal II:283).
9. “Artinya : Bacakanlah surah Yasin kepada orang yang akan mati di antara kamu”.
Keterangan : Hadith ini lemah.
Diantara yang meriwayatkan hadits ini adalah Ibnu Abi Syaibah (4:74 cet. India), Abu Daud No. 3121. Hadith ini lemah kerana Abu Utsman, di antara perawi hadith ini adalah seorang yang majhul (tidak diketahui), demikian pula dengan ayahnya. Hadith ini juga mudtharib (goncang sanadnya/tidak jelas).
10. “Artinya : Tidak seorang pun akan mati, lalu dibacakan Yasin di sisinya (maksudnya sedang nazak) melainkan Allah akan memudahkan (kematian itu) atasnya”.
Keterangan : Hadith ini palsu.
Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dalam kitab Akhbaru Ashbahan I :188. Dalam sanad hadith ini terdapat Marwan bin Salim Al Jazari. Imam Ahmad dan Nasa’i berkata, ia tidak boleh dipercaya. Imam Bukhari, Muslim dan Abu Hatim berkata, ia munkarul hadith. Kata Abu ‘Arubah Al Harrani, ia sering memalsukan hadits. (Periksa : Mizanul I’tidal IV : 90-91).
Penjelasan
Abdullah bin Mubarak berkata : Aku berat sangka bahwa orang-orang zindiq (yang pura-pura Islam) itulah yang telah membuat riwayat-riwayat itu (hadith-hadith tentang fadhilat surah-surah tertentu).
Dan Ibnu Qayyim Al-Jauziyah berkata : Semua hadith yang mengatakan, barangsiapa membaca surat ini akan diberikan ganjaran begini dan begitu, semua hadith tentang itu adalah palsu. Sesungguhnya orang-orang yang memalsukan hadith-hadith itu telah mengakuinya sendiri. Mereka berkata, tujuan kami membuat hadith-hadith palsu adalah agar manusia sibuk dengan (membaca surah-surah tertentu daripada Al-Qur’an) dan menjauhkan mereka daripada isi Al-Qur’an yang lain, juga kitab-kitab selain Al-Qur’an. (Periksa : Al-Manarul Munffish Shahih Wadh-Dha’if, hal. 113-115).
Penutup
Dengan demikian jelaslah bahwa hadith-hadith tentang fadhilat dan keutamaan surah Yasin, semuanya lemah dan palsu.
Oleh kerana itu, hadith-hadith tersebut tidak dapat dijadikan hujjah untuk menyatakan keutamaan surah ini dan surah-surah yang lain, dan tidak boleh pula untuk menetapkan ganjaran atau penghapusan dosa bagi mereka yang membaca surah ini.
Memang ada hadith-hadith shahih tentang keutamaan surah Al-Qur’an selain surah Yasin, tetapi tidak menyebut soal pahala.